Suasana Utara Kota Denpasar nampak berbeda di Hari Jumat, satu persatu masyarakat nampak memenuhi sebuah lapangan yang umum digunakan sebagai tempat beraktivitas. Panggung yang telah dihias dengan berbagai palang bertanda daerah – daerah sekitar Kota Denpasar, lampu – lampu sorot, dan tak lupa sound system yang siap memanggil orang – orang untuk berkumpul di Lapangan Lumintang.
D’Youth Fest 3.0 dengan membawa spirit anak muda, telah memanggil seluruh komunitas berbakat, penggiat seni kreatif untuk hadir bersama – sama merayakan panggung kreatifitas pemuda Kota Denpasar di tempat asal acara tersebut lahir, Lapangan Lumintang.
Pembukaan acara tak hanya sekedar seremoni belaka, membawa konsep budaya, opening ceremony yang berlangsung di Main Stage, salah satu panggung D’Youth Fest 3.0 seketika membawa pengunjung bernostalgia bersama masa lalu. Sebuah garapan seni kreatif dengan memadupadankan musik dan sejarah masa lalu Pulau Bali bertajuk Puputan Badung, mengiringi hari pertama pelaksanaan D’Youth Fest tahun ini.
Garapan apik bernuansa sejarah masa lalu hasil karya kolaborasi antara komunitas bernama Wira Yowana Prasetya (WYP) Art Foundation dan musisi Legendaris XXX, menjadi pemeran penting dalam memeriahkan pembukaan acara seremonial tersebut, “Konsepnya kita mengambil flashback Perang Puputan yang diilustrasikan dengan penampilan Baris Ketekok Jago sebagai prajurit zaman perang puputan, penabuh sebagai rakyat yang ikut berperan pada Puputan Badung itu, dalam garapan ini juga akan ditampilkan ilustrasi bagaimana perang itu terjadi, bagaimana Belanda menyerang sampai pada akhirnya Raja Badung itu keluar, yang nanti Raja Badung itu akan diperankan langsung oleh Rahtut XXX” ungkap Hedi Wiguna salah satu penari dalam garapan tersebut.
Garapan seni Puputan Badung tentu saja mengajak band legendaris dengan karya musik berjudul Puputan Badung, yaitu XXX. Musik berjudul serupa dengan garapan yang dibawa mengiringi tarian Baris Ketekok Jago yang yang gagah menunjukan kepiawaiannya menari sambil membawa tombak tanda perjuangan. Rahtut, selaku Vokalis Band XXX turut memberikan apresiasinya terhadap pelaksanaan panggung bagi seluruh anak muda Kota Denpasar, “garapan ini bersama sanggar WYP yang dipersiapkan walaupun waktunya singkat tetapi ada hal baru yang diberikan ke penonton, karena untuk lagu ini direkam dengan unsur lagu Bali dan kali ini disiarkan secara langsung, dan nuansanya didukung dari penampilan WYP” ungkap Rahtut.
Garapan dibuka dengan tarian oleh penabuh kendang, yang kemudian diikuti dengan munculnya tarian Baris Ketekok Jago. Puncak garapan diisi dengan teatrikal dari penari baris yang menari dengan gerakan seolah sedang melawan penjajah, kemunculan Raja Badung yang diperankan oleh personil XXX turut menambah riuh seremoni pembukaan.
Turut hadir Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E., bersama Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, S.E, M..M. ke panggung Main Stage Lapangan Lumintang. Tepat di pukul 7, Jaya Negara dan Agus Arya bersama dengan penari serta musisi XXX membuka panggung kreativitas pemuda di Kota Denpasar, D’Youth Fest 3.0 tahun ini, suasana kian meriah diikuti kilau lampu sorot serta tebaran konfeti yang menghiasi langit Lapangan Lumintang malam itu.
Jaya Negara menuturkan D’Youth Fest 3.0 disediakan bagi anak muda sebagai ruang serta wadah untuk berkreatifitas.”Dengan adanya ruang yang kita berikan untuk berkreativitas dan berinovasi, secara tidak langsung memberikan informasi tantangan kepada anak muda dengan adanya ruang tentu diharapkan setiap tahun event ini ada inovasi baru dari anak muda kita, kita akan terus berkembang, terus memberikan ruang kepada anak muda, dan secara otomatis ini akan menjadi sesuatu gerakan baru untuk anak muda Kota Denpasar” tutur Jaya Negara.
Opening Ceremony di panggung Main Stage Lapangan Lumintang menjadi momentum perayaan dibukanya ruang berkreativitas dan berinovasi sehingga nantinya dapat membentuk kolaborasi berkelanjutan bagi seluruh anak muda di Kota Denpasar.