Merawat kesenian bermusik, panggung kreatifitas anak muda Kota Denpasar turut menghadirkan ruang – ruang berkreativitas bagi anak muda dalam menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki melalui serangkaian mata acara di panggung Lapangan Lumintang. Band anyar hingga band band legendaris turut memeriahkan panggung Main Stage dan Mini Stage yang bertempat di lokasi yang sama. Panggung dengan stage yang bernuansa bambu turut menemani alunan musik dari band anyar Ibukota Denpasar. Salah satunya Revival, band yang baru terbentuk di Bulan Agustus lalu ini turut memeriahkan panggung D’Youth Fest 3.0 tahun ini, “Kita sebenarnya band baru yang baru merintis, baru tahun ini di bulan agustus, seperti namanya ya ‘Revival’ yang berarti kebangkitan, kita munculnya di Bulan Agustus.” Ungkap Vokalis Revival.
Band anyar ini turut memberikan apresiasinya terhadap ruang – ruang bermusik yang diciptakan melalui sebuah panggung di D’Youth Fest tahun ini, “Makin open, makin ada wadahnya untuk berekspresi supaya anak muda gak kemana – mana, mungkin lebih ditingkatkan tiap beberapa bulan jadi tidak menunggunya beberapa tahun, harapannya makin banyak aja ya, kompetisi – kompetisi, umumnya paling banyak untuk anak – anak ya, jarang untuk umum” tutup Revival. Alunan musik lainnya juga turut mengisi panggung Mini Stage yang telah dimulai dari pukul 15.00 WITA tersebut antara lain, Twinklewounds, The Gats, The Effortless, De Bansos, Fluctus, Selotape, dan Pherona.
Semarak hari pertama D’Youth Fest 3.0 tentu saja bermuara di panggung utama atau Main Stage. Menghadirkan musisi – musisi anyar seperti Aruma dan Meiska dengan genre pop bertema kehidupan masa muda turut mengajak penonton hanyut dalam memori romansa khas anak remaja.
Hanyutan lagu romansa turut mewarnai lagu – lagu karya Leeyonk Sinatra, Yudi Dharmawan selaku vokalis Leeyonk Sinatra turut menyampaikan harapannya terkait pertumbuhan panggung kreatifitas di Kota Denpasar, “tahun ini outdoor ya, harapannya tahun selanjutnya dapat dikembangkan lagi supaya nantinya tumbuh stage – stage lainnya tidak hanya satu” ungkap Yudi, baginya panggung berkreativitas patut dirawat sehingga dapat terus ada dan memberikan dampak berkelanjutan bagi perjalanan seni musik di Kota Denpasar.
Panggung Main Stage kian pecah dengan sajian musik berbagai genre dari band legendaris lainnya seperti White Swan. Antusiasme penonton makin terasa dikala lagu Rock n Roll Lady hingga lagu lainnya Overheat menggema di seluruh Lapangan Lumintang. Sorot lampu, dentuman musik, hingga alunan genre rock dari lagu turut membangkitkan suasa riuh penonton.
Berlanjut, antusiasme tak surut dengan sajian musik Rebellion Rose yang bergenre pop hingga rock terdengar di panggung utama. Alunan musik keras dan suasana malam yang kian larut justru menambah semangat pengunjung untuk menikmati sajian di panggung musik di hari pertama D’Youth Fest 3.0.
Serangkaian kegiatan di panggung Main Stage ditutup dengan dendangan musik koplo khas Barong Boys yang membawakan lagu – lagu hasil kreasi dari musisi – musisi Bali hingga tanah air. Mulai dari fortune cookies dari JKT 48, Puputan Badung karya XXX, hingga musisi Internasional berjudul Narco.
Alunan terompet lagu Narco turut menyatukan seluruh penonton untuk sama – sama merayakan ditutupnya panggung kreativitas anak muda Kota Denpasar di Main Stage hari pertama sekaligus dibukanya rangkaian acara D’Youth Fest 3.0 selama satu hari kedepan.