Sesi Talkshow Barberbagi: Sharing Barber Community yang bertempat di venue Youth Land D’youth Fest 3.0

Terik Kota Denpasar siang hari ini menyorot kawasan Youth Land yang berlokasi di Lapangan Lumintang. Lokasi mulai dikerumuni oleh anak muda kreatif dari berbagai kalangan dengan hobi juga profesi yang sama, yakni tukang cukur rambut. Kerumunan ini didominasi oleh pria yang mengenakan pakaian serba hitam, dengan senyum merekah tampak pada wajah mereka. Para pengunjung yang datang tentunya memiliki kegemaran untuk mengkreasikan penampilan rambut seseorang agar menjadi lebih menawan.

Tempat duduk yang disusun berbentuk setengah melingkar perlahan mulai dipenuhi oleh para pengunjung yang memiliki rasa keingintahuan tinggi mengenai profesi tukang cukur rambut. D’youth Fest 3.0 menghadirkan Komunitas Toekang Cukur Bali untuk mewadahi pemuda kreatif lokal Bali yang bergelut di dunia tukang cukur dengan menggelar Talkshow Barberbagi: Sharing Barber Community.

Edo Renanda dan Yogeswara Chandra beserta anggota komunitas Toekang Cukur Bali

Talkshow yang dihadiri oleh 48 peserta ini menghadirkan Edo Renanda selaku pendiri atau ketua dari Komunitas Toekang Cukur Bali, didampingi dengan Yogeswara Chandra selaku wakil dari Komunitas Toekang Cukur Bali. Tak hanya mereka, ada dua orang lainnya yang turut menjadi meramaikan yakni Alwyz Fatih Tevta Wewengkang atau Alwyz The Barberbuzz dan Swan Barber sebagai anggota dari Komunitas Toekang Cukur Bali yang sudah sukses menekuni profesi sebagai tukang cukur. Keempat pembicara inilah yang akan memimpin bincang santai dengan para peserta siang hari ini.

Komunitas Toekang Cukur Bali bermula dari sebuah perkumpulan teman-teman lokal Bali yang bergelut di dunia Tukang Cukur. Edo Renanda menjelaskan bahwa memang sudah banyak terdapat komunitas tukang cukur di Bali, namun belum ada yang mengkhususkan untuk perkumpulan tukang cukur masyarakat di Bali, “Maksudnya menjadi rumah di rumah kita sendiri, yaitu Bali,” tuturnya saat Talkshow Barberbagi D’youth Fest 3.0 2023 pada Sabtu (21/10). 

Renanda membagikan perjalanannya dalam membangun Komunitas Toekang Cukur Bali. Ia bercerita bahwa pada tahun 2016, dirinya bekerja di sebuah Barbershop dan melihat bahwa ada komunitas di Bali namun menyangkut banyak anggota dengan peserta lokal Bali yang sedikit. Hal itu yang menjadi fondasi dari berdirinya Komunitas Toekang Cukur Bali dan menjadikan wadah untuk teman-teman lokal Bali untuk bergabung dan tidak menjadi tamu lagi di rumah kita sendiri, yaitu Bali.

Keseruan Peserta Talkshow Barberbagi D’youth Fest 2023 yang sedang menyimak pembicara

Para pengunjung terlihat sangat antusias menatap para pembicara untuk mendengarkan mereka berbagi pengalamannya lebih dalam sebagai tukang cukur. Pengunjung yang datang pun juga berasal dari berbagai daerah yang ada di Bali. Terlihat para pembicara talkshow dapat mencairkan suasana dengan saling bertukar pendapat dengan para pengunjung. 

Salah satunya adalah Kadek Dian, peserta yang berasal dari Kedonganan, dengan bersemangat Ia berbagi cerita bahwa dirinya merupakan seorang perawat dengan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur, “Awalnya saya ini basicnya di kesehatan sebagai perawat, saat ini pun masih menjadi perawat di salah satu rumah sakit di Jimbaran. Sedangkan, tukang cukur jadi pekerjaan sampingan,” jelas Kadek Dian pada Sabtu (21/10).

Adapun salah satu tukang cukur wanita bernama Indah, yang turut berbagi kesenangannya dalam berprofesi sebagai tukang cukur. Wanita yang tampaknya sudah berkeluarga itu berpendapat bahwa menjadi tukang cukur sangat fleksibel, “Jadi tukang cukur bisa kemana aja, bisa jaga anak juga,” ungkapnya pada Sabtu (21/10).

Pengunjung Talkshow Barberbagi D’youth Fesr 3.0 dari berbagai kalangan

Wakil dari Komunitas Toekang Cukur Bali Yogeswara Chandra turut serta menuturkan bahwa peserta yang hadir didominasi oleh kalangan anak muda yang tidak hanya berprofesi sebagai tukang cukur, “Dari luar (profesi tukang cukur) juga banyak, seperti anak muda yang mungkin baru mau belajar nyukur,” jelasnya. Talkshow berlangsung sekitar satu jam, dimulai pukul 13.30 hingga 14.30 Wita. Tak terasa sejam berlalu,  tampak para pengunjung satu persatu mulai meninggalkan bangku. Dengan itu ditandai dengan berakhirnya acara Talkshow Barberbagi: Sharing Barber Community.