Panggung kreativitas anak muda kembali hadir di tengah – tengah masyarakat Kota Denpasar sebagai bentuk perayaan bagi seluruh anak muda yang telah menjadi pelopor perubahan, mendorong batas kreativitas, dan membangun komunitas-komunitas berbakat. Denpasar Youth Festival 2023 (D’Youth Fest 3.0) terselenggara kembali dengan semangat yang terus dituangkan, hingga kini memasuki pelaksanaan untuk ketiga kalinya. D’Youth Fest 3.0 menjadi sebuah wadah untuk memfasilitasi kegiatan anak muda serta menampung kreasi dari komunitas kreatif . Kehadiran D’Youth Fest 3.0 merupakan bentuk apresiasi dan upaya untuk membentuk sinergitas dalam sebuah ruang seni milenial khas anak muda di Kota Denpasar.
Hingga kini Kota Denpasar terus konsisten menjadi poros pembangunan ekonomi kreatif yang didukung oleh pengembangan potensi generasi muda. Generasi muda yang memiliki karakteristik yang kreatif, adaptif, inovatif serta berani menyuarakan gagasan menjadi pondasi awal membangun Kota Denpasar sebagai kota kreatif berbasis budaya. Kota Denpasar yang memiliki ratusan kelompok pemuda – pemudi serta komunitas yang diinisiasi oleh anak muda menjadi salah satu bentuk penguatan jati diri anak muda dalam menciptakan aksi untuk menghasilkan sebuah visualisasi karya cipta.
I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. selaku Wali Kota Denpasar menyampaikan penyelenggaraan D’Youth Fest 3.0 menjadi kolaborasi kreatif yang dapat memantik kembali semangat anak muda sehingga kegiatan ini menjadi momentum penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, “Kreatifitas tidak boleh padam, pemerintah kota terus mendorong agar kreativitas dapat terus tumbuh, artinya D’Youth Fest 3.0 memberikan ruang agar anak muda selalu berkreatifitas dan berinovasi, sehingga akan berdampak ke berbagai sektor salah satunya sumber pendapatan daerah yang juga nantinya akan tumbuh sendirinya” ungkap Jaya Negara.
Hadir pertama kali pada tahun 2021, Denpasar Youth Festival mulai dikenalkan sebagai bentuk inisiasi untuk mendukung stimulus ekonomi di kala pandemi Covid-19. Antusiasme masyarakat di tengah keterbatasan ruang gerak dan perputaran ekonomi kreatif yang baik menjadikan pelaksanaan D’Youth Fest 2.0 kembali diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober. Melalui perwujudan nilai Vasudaiva Khutumbhakam (Kita Semua Bersaudara), Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E., dan Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, S.E, M..M. mendorong pembentukan konvergensi kreatif antar sektor kehidupan sehingga dapat mengembangan kembali 16 subsektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar, yang kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan Denpasar Youth Festival 3.0 di tahun 2023.
I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. mengungkapkan aktualisasi jangka panjang penyelenggaraan Denpasar Youth Festival, “Sebelumnya sudah ada event – event selain D’Youth Fest ini ya, khususnya event anak muda yang hype di Kota Denpasar ada beberapa, maka dari itu diperlukan sebuah wadah untuk merangkul event – event serta komunitas ini sehingga terbentuk wadah untuk menciptakan ruang gerak untuk menularkan imajinasi dalam bentuk kreasi dan serta wadah berkomunikasi, selain itu ini menjadi salah satu subsidi berupa event sebagai insentif produktif dari pemerintah kepada komunitas untuk sama – sama bergerak dan berkolaborasi meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Denpasar sehingga terjadi perputaran ekonomi juga ada serta daya imajinasi dan kreasi terwadahi di event D’Youth Fest ini” ungkapnya.
Tahun 2023 ini, Denpasar Youth Festival kembali menyalakan api semangat generasi muda di Kota Denpasar yang berhelat selama 1 bulan. Kegiatan dirangkaikan dengan Pre Event pada 14 dan 15 Oktober dengan kegiatan Tattoo Contest dan Modification Contest, Puncak Event selama dua hari pada 20 – 21 Oktober 2023, serta Post event akan ada pameran dari komunitas tanaman platycerium. Perayaan panggung kreativitas pemuda Kota Denpasar ini kembali terselenggara di lokasi awal pembentukannya, yaitu Areal Lumintang. Lokasi yang berada di sisi utara Kota Denpasar ini menjadi pilihan yang tepat dengan pertimbangan posisi Lumintang yang berada di pusat kota dengan areal ruang terbuka hijau yang diperuntukkan sebagai ruang rekreasi dan edukasi. Bergeser ke sisi timur, Youth Land Park turut menarik perhatian dengan adanya coworking space, mini food court, serta adanya pameran kreatif berupa foto, lukisan dan arsitektur yang menambah nuansa kreatif di Lumintang.
D’Youth Fest 3.0 diinisiasi oleh Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Denpasar, untuk mewadahi derap kreatifitas anak muda yang kian menyala di Kota Denpasar sebagai salah satu creative hub Bali atau pusat perekonomian, perdagangan dan pusat komunitas. Pemilihan mata acara turut disusun dengan apik melalui semangat “dari komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas”, sehingga nantinya D’Youth Fest 3.0 dapat mewadahi ide dari komunitas dan merangkul seluruh elemen masyarakat melalui penciptaan ruang komunikasi dan membangun kolaborasi di dalamnya.
Dalam mensukseskan pelaksanaan D’Youth Fest 3.0, beberapa komponen turut disediakan oleh Pemerintah Kota Denpasar, salah satunya berupa anggaran. Sumber dana yang digunakan dalam penyelenggaraan D’Youth Fest 3.0 berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 1,8 Miliar dan didukung dari dana sponsorship serta tiket atau voucher makanan. PLT Kepala Dinas Pariwisata, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menyampaikan dana yang dianggarkan untuk pelaksanaan D’Youth Fest 3.0 telah melalui pertimbangan yang matang agar setiap kegiatan dapat terkemas dengan baik, “Alokasi dana ditujukan tidak hanya untuk puncak acara namun juga digunakan mulai dari pre-event, main event hingga pos event” Ungkap Ayu Laxmy.
Spirit Denpasar Youth Festival 3.0 dalam Sebuah Ikon
Secara spesifik, D’Youth Fest 3.0 mengangkat tema “Creativity in Diversity”. Pemilihan tema dilakukan dari penggambaran keberagaman kreativitas yang tercipta di Kota Denpasar yang kemudian mengisi relung – relung yang dibutuhkan Kota Denpasar untuk terus hidup dan menyala di tengah arus – arus perubahan. Keberagaman kreatifitas yang masih kokoh hingga kini lambat laun mengisi jiwa Kota Denpasar sebagai “The Heart of Bali”.
Tema tersebut turut bertalian dengan ikon Denpasar Youth Festival yakni I Tengkek Ngindang yang direpresentasikan dengan burung raja udang biru yang sedang mengepakkan sayap. Visual D’Youth Fest 3.0 menampilkan semangat kreatifitas generasi muda yang direpresentasikan dengan burung tenggek, sikap gesit dan kuat dari burung tenggek menjadi inspirasi dalam bersikap aktif untuk berkreasi dalam melestarikan budaya. Bunga Jempiring pada paruh burung menjadi simbol kebaruan dan kejernihan serta harapan yang dijunjung sebagai penuntun generasi muda dalam bersikap. “Kegiatan D’Youth Fest yang beragam dan berbeda dengan kegiatan sebelumnya, memang ada beberapa yang sama namun pembaharuan turut dihadirkan untuk memfasilitasi pemikiran dan ide dari komunitas itu sendiri,” ungkap I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E.
Membangkitkan Daya Cipta melalui Ragam Panggung Kreativitas
Mewadahi potensi generasi muda, ragam panggung kreativitas turut dihadirkan dalam perhelatan D’Youth Fest 3.0 tahun ini. Aktualisasi nilai “dari komunitas, oleh komunitas, untuk komunitas” diwujudkan dengan ragam mata acara antara lain konser musik, panggung hiburan, festival film, community exhibition, competition, workshop , talkshow , serta mini games. Beberapa titik yang akan menjadi zonasi untuk pengemasan mata acara di D’Youth Fest 3.0 diantaranya:
- Lapangan Lumintang
- Taman Kota Utara
- Taman Kota Selatan
- Gedung Dharma Negara Alaya (DNA)
Pemilihan 4 zonasi secara rinci dikemas menjadi 7 titik pemanggungan antara lain, Lapangan Lumintang sebagai Main Venue dengan pembagian beberapa stage antara lain Main Stage, Mini Stage, Youth Land, dan Community Side. Taman Kota bagian utara akan diperuntukkan sebagai stage Makin Dekat Film Festival, sementara itu Taman Kota bagian selatan akan menjadi Theater stage. Pada bagian Youthland Park yang terletak di Taman Kota akan diperuntukkan sebagai ESI Denpasar Area. Gedung Dharma Negara Alaya akan diperuntukkan sebagai Community Area.
Ragam mata acara turut dikemas dengan apik selama dua hari pelaksanaan D’Youth Fest 3.0. Musisi legendaris mulai dari Settle, XXX, Aruma, Meiska, Leeyonk Sinatra, White Swan, Rebellion Rose, Barong Boys, Navicula, Koplosan, Kenya, Astera, Dumbleed, Lolot, hingga SID turut menyemarakkan festival pemuda Kota Denpasar di Main Stage. Musisi anyar pun turut mengisi panggung Mini Stage mulai dari De Bansos, Revival, Moondial, Forgood dan lainnya. Pengunjung turut diajak menikmati suguhan edukatif mulai dari talkshow hingga workshop dari komunitas kreatif bersama pembicara yang ahli di bidangnya di titik pemanggungan Youth Land. Melepas penat dengan ragam film kreatif karya anak muda Kota Denpasar dapat dinikmati di titik pemanggungan Makin Dekat Film Festival. Kelompok teater remaja dari kalangan sekolah menengah hingga tingkat perguruan tinggi turut bergabung menghibur pengunjung di panggung Theater Taman Kota Selatan. Ragam aktivitas dari komunitas juga dapat dinikmati di titik pemanggungan Community Area dan Community Side. Terlibat pula komunitas E-Sport Indonesia Denpasar untuk mengisi titik pemanggungan di Youth Park Amphitheater.
Manajemen Risiko dalam Bentuk Pengarusutamaan Lalu Lintas
Pemilihan Lumintang menjadi pertimbangan panjang dalam menyambut momentum tahunan anak muda Kota Denpasar. Berbagai ruang publik yang tersebar seluruh penjuru Kota Denpasar telah memiliki ciri khasnya masing – masing, dengan begitu Lumintang sebagai pusat aktivitas masyarakat dibangun juga untuk memiliki ciri khasnya dengan pelaksanaan yang konsisten dari Denpasar Youth Festival tiap tahunnya. Pemilihan lokasi telah disesuaikan dengan kebutuhan pemanggungan dan daya dukung yang tersedia, sehingga penonton yang hadir merasa nyaman ketika mengunjungi dan menikmati perayaan D’Youth Fest 3.0 nanti.
Penataan parkir yang apik menjadi salah satu pertimbangan manajemen risiko untuk menjaga kondusifitas selama acara berlangsung. Beberapa titik parkir telah tersebar di kawasan Lumintang antara lain, Taman Kota di bagian utara, pelataran parkir Gedung Sewaka Dharma, Basement Gedung DNA, pelataran parkir Gedung Majelis Desa Adat, serta areal sekitar PWI. Kelancaran dalam pengaturan parkir tentu didukung oleh lembaga – lembaga terkait melalui kerjasama dengan beberapa pihak diantaranya, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, pihak kepolisian, dan Perusahaan Daerah (PD) Parkir.
Denpasar Youth Festival sebagai panggung kreativitas pemuda Kota Denpasar yang terbilang anyar menjadi momentum tahunan yang dibentuk untuk anak muda menyalurkan kreativitasnya kepada khalayak luas. Panggung kreativitas perlu dinyalakan kembali, peran generasi muda perlu dipantik untuk mengisi relung – relung tersebut. “Melalui festival ini terjaring bibit – bibit generasi muda yang unggul, yang kedua bagaimana memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa wadah ini bukan hanya sekedar ajang hura – hura tetapi bagaimana kita memaksimalkan ini untuk generasi muda menunjukkan kreativitasnya sehingga dapat melenggang ke kancah yang lebih luas lagi tidak hanya nasional tetapi juga mencapai tingkat internasional,” tutup I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. Konseptualisasi pemanggungan dan mata acara yang dituangkan di Denpasar Youth Festival akan menjadi rantai penghubung terhadap ruang kreativitas lainnya sehingga pintu komunikasi, kolaborasi dan berinovasi akan terus terbuka dan berkelanjutan.