Menyusuri perayaan D’Youth Fest 3.0 di akhir pekan tentu masyarakat akan diajak untuk menyaksikan ragam kreativitas anak muda yang dituangkan dalam berbagai bentuk. Menilik tujuan awal D’Youth Fest 3.0 yang dilaksanakan tahun ini, yaitu untuk mewadahi kreativitas anak muda di Kota Denpasar salah satunya teater. Melalui panggung Theater Area yang bertajuk Festival Teater Remaja Masa Kini, siapapun yang hadir akan diajak mengekspresikan diri melalui serangkaian penampilan. 

Panggung Festival Teater Remaja Masa Kini hari kedua yang tampak meriah dengan penampilan dari Teater Loak yang dipersembahkan diatas panggung

Panggung yang terletak di Taman Kota tersebut nampak semakin dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari siswa hingga perguruan tinggi, mulai dari anak – anak hingga orang dewasa turut antusias menyambut penampilan yang akan memeriahkan penutupan panggung D’Youth Fest 3.0 di Taman Kota Denpasar. 

Potret penonton yang terlihat terhibur sambil mendokumentasikan penampilan teater

Beni Dipo selaku event director panggung teater tersebut menuturkan event ketiga D’Youth Fest tahun ini mengusung konsep yang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, “konsepnya karena ini di bulan Oktober ada vibes hallowennya dikit, dari desain maskot ada setan bertanduk dan kita beri vibes hallowennya. tapi tidak menutup kemungkinan adanya akulturasi dari seni budaya Bali, bisa dilihat dari guest star kita Teater Kini Berseri dari kostum hingga cerita yang dibawakan menggunakan cerita yang mengandung local wisdom” ungkap Beni. 

Penampilan pertama di panggung Festival Teater Remaja Masa kini hari kedua oleh komunitas Teater Loak 

Beragam penampilan dari komunitas – komunitas teater remaja dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi turut mengundang seluruh masyarakat untuk berkumpul menyaksikan garapan seni teater khas anak muda di Kota Denpasar. Menggandeng beberapa komunitas teater, kemeriahan panggung D’Youth Fest 3.0 menjadi salah satu panggung pementasan hasil kolaborasi seluruh komunitas teater sehingga dapat membentuk suatu bentuk festival. 

enampilan Teater oleh Komunitas Teater Kini Berseri yang membawa cerita Ramayana, nampak rahwana (kiri) dan sinta (kanan) yang sedang berdialog mengikuti peran

Festival Teater Remaja Masa Kini telah berlangsung selama dua hari dengan beragam pertunjukan dari komunitas teater antara lain Teater Sangsaka, Teater Sativa, Teater Bagol, dan Teater Biru Jingga. Kini  di hari kedua,  komunitas teater berbakat turut terlibat bersama merayakan penutupan panggung D’Youth Fest 3.0,  antara lain teater loak, teater Jungut Sari dan Teater Orok. 

Penampilan ekspresif dari aktor Teater Jungut Sari yang turut menghibur penonton di panggung hari kedua Festival Teater Remaja Masa Kini 

Panggung kian meriah oleh garapan bernuansa budaya oleh komunitas Teater Kini Berseri. “konsep ini kita bertajuk I Golf U yaitu membawa peran rama, sita dan rahwana, modifikasi ceritanya dengan mengambil tema golf” ungkap Rio selaku pemeran Rama dalam garapan teatrikal milik Kini Berseri. 

Panggung Festival Teater Remaja Masa Kini yang ditutup dengan penampilan Rama dan Sita

Sebagai salah satu penggiat seni Teater yang juga bergabung dengan Kelompok Teater Kini Berseri, Rio turut menyampaikan bagaimana panggung – panggung berkesenian khususnya seni teater saat ini, “Masih sedikit ya panggung – panggung untuk menampilkan teater dengan nuansa – nuansa baru, jadi ketika kita akan membuat event teater gitu kebingungan untuk mencari panggung, sementara di Denpasar hanya terdapat satu yang well prepared yaitu Dharma Negara Alaya, harapannya semakin kedepan makin banyak panggung yang disediakan dan pelaksanaannya pun dapat terus berkelanjutan” tutup Rio.